Senin, 23 Juni 2014

Prestasi Jokowi di Solo

Adalah kezhaliman jika orang tidak menyukai Jokowi kemudian dia menutup mata dari segala kebaikannya yang begitu jelas di depan mata. Terlepas dari hiruk pikuk kontroversi lah, pencitraan lah, cari muka lah, Jokowi nyata-nyata memiliki beberapa prestasi yang patut kita apresiasi.

Perihal masa kecil Jokowi yang penuh dengan nuansa keprihatinan, sempat digusur sampai tiga kali rumah tinggalnya, hanya mampu sekolah di kalangan bawah, dan romansa-romansa lainnya, itu hanyalah bumbu yang menambah sedap fenomenanya yang bisa jadi juga dialami sama oleh jutaan anak bangsa lainnya.

Tetapi secara obyektif kita bisa mencermati prestasi Jokowi khususnya dalam dunia perpolitikan di Indonesia hanya di dua tempat saja, satu ketika Jokowi menjabat satu periode penuh di tambah dua tahun periode ke dua menjadi Walikota Surakarta (Solo) total tujuh tahun, ditambah dua tahun awal kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta sebelum Jokowi mengajukan cuti untuk maju menjadi calon presiden Indonesia di pemilu presiden 9 Juli 2014.

Dan berikut beberapa kegemilangan Jokowi yang bisa kita cermati.

Prestasi Jokowi sebagai Walikota Solo
  • Jokowi berhasil melakukan rebranding kota Solo
Sebagai seorang pengusaha Jokowi paham betul bagaimana pentingnya sebuah kota memiliki branding yang bisa mencuri perhatian dunia dan mendatangkan banyak investasi untuk kemajuan kotanya. Di era kepemimpinannya slogan Solo disetujui sebagai "Solo: The Spirit of Java". Beberapa langkah progresifpun langsung dilakukannya, penataan taman Balekambang yang tidak terurus sebelumnya, penataan pedagang kaki lima dan banyak hal lainnya.
Upaya rebranding kota Solo ini nampak dari beberapa upaya Jokowi berikut :
  • Tahun 2006 : Jokowi mengajukan Solo untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan berhasil diterima.
  • Tahun 2007 : Jokowi berhasil menjadikan Solo menjadi tuan rumah Festival Musik Dunia (FMD) yang diadakan di kompleks Benteng Vastenburg yang terancam digusur untuk dijadikan pusat bisnis dan perbelanjaan. Tahun ini pula Jokowi menggelar Solo International Ethnic Music Festival (SIEM).
  • Tahun 2008 : Jokowi menggelar Solo Batik Carnival dan terus berlangsung setiap tahun setelahnya. di 2008 juga Jokowi berhasil menjadikan Solo menjadi tuan rumah Konferensi Organisasi Kota-kota Warisan Dunia, serta menjadi tuan rumah Euro-Asia World Heritage Cities Conference and Exhibition. 
  • Tahun 2009 : Jokowi menggelar International Performing Arts Festival di Solo.
  • Tahun 2010 : Belum menemukan catatan yang berarti dari Jokowi, dimaklumi karena mungkin tahun tersebut harus konsentrasi untuk pemilukada Solo yang akan kembali Jokowi ikuti.
  • Tahun 2011: Setelah berhasil memenangkan kembali pemilukada Solo untuk yang kedua kali, Jokowi melanjutkan programnya untuk melakukan Rebranding kota Solo dengan pengembangan citra kota Solo sebagai "kota budaya" dan "kota batik". Sebagai puncaknya pada tahun 2011, Solo ditetapkan menjadi ibukota batik Indonesia.
  • Jokowi juga turut berjasa mendamaikan dua kubu pewaris tahta Keraton Surakarta.   
Perseteruan dua keluarga terjadi sebagai akibat pada tanggal 11 Juni 2004 Paku Buwono XII wafat tanpa sempat menunjuk permaisuri maupun putera mahkota. Akhirnya dengan dibantu empat kementrian yaitu Menteri Dalam Negeri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Pekerjaan Umum serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, akhirnya pada tanggal 4 Juni 2012 Ketua DPR Marzuki Alie menyatakan berakhirnya konflik Keraton Surakarta yang didukung oleh pernyataan kesediaan melepas gelar oleh Panembahan Agung Tedjowulan, serta kesiapan kedua keluarga untuk melakukan rekonsiliasi dan Jokowi turut membantu rekonsiliasi tersebut.
  • Jokowi berhasil membenahi Pedagang Kaki Lima
Inilah mungkin titik gemilang Jokowi yang membuat namanya moncer ke seluruh dunia. Setelah 54 kali sesi makan siang bersama selama 7 bulan, pedagang kaki lima yang semula keukeuh berjualan di monumen 45 Banjarsari mulai luluh dan Jokowi mengistimewakan para pedagang yang bersedia pindah dengan membuatkan arak-arakan hingga ke tempat baru, tanpa paksaan tanpa penggusuran. Hebat kan?

Prestasi lainnya sebagai walikota Solo saya sebutkan poinnya saja ya
  • Jokowi berhasil membenahi sarana transportasi
  • Jokowi menjadi pionir kegiatan hari tanpa kendaraan bermotor di kota Solo
  • Jokowi membenahi pendidikan dan kesehatan masyarakat Solo dengan program Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Solo (PKMS) dan Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Solo (BPMKS).
  • Jokowi berhasil menyelesaikan pembangunan Solo Techno Park. Kompleks yang dibangun di wilayah seluas 7,1 hektare di Jebres ini dimaksudkan sebagai tempat produksi dan pelatihan teknik.
Satu lagi yang fenomenal, pada tahun 2012, Jokowi menjadikan Esemka (yang merupakan mobil buatan siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan) sebagai mobil dinas resmi Jokowi. Inisiatif Jokowi membuat Esemka mendapat perhatian luas media nasional. Meskipun akhirnya mobil ini tidak lolos uji kelayakan nasional namun banyak yang percaya bahwa drama nasionalisme dan kesederhanaan Jokowi melalui mobil Esemka inilah yang mengantarkannya terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta, walaupun diketahui setelahnya proyek mobil tersebut berakhir mangkrak.

Demikian sedikit catatan perihal prestasi Jokowi di kota Solo, detil setiap prestasi bisa mudah anda jumpai di banyak media, kalaupun anda masih penasaran dengan prestasi Jokowi mungkin bisa membaca daftar penghargaan yang pernah diterima Jokowi.

Bahkan anda juga bisa jadi akan cukup tercengang melihat aksi-aksi Jokowi selama menjabat Gubernur DKI Jakarta di dua tahun pertamanya.

Meski demikian sudah menjadi aksioma kehidupan bahwa tak ada manusia yang sempurna, dibalik kegemilangan prestasi Jokowi, tak sedikit catatan kontroversi Jokowi yang menyertai aksi-aksinya. Tentunya semua dikembalikan pada kebijakan pembaca.





Tidak ada komentar: