Sabtu, 28 Juni 2014

Jokowi Suka Bercanda



Selain terkenal dengan kebiasaan blusukannya Jokowi juga dikenal suka bercanda. Pernah suatu saat ia ditanya wartawan yang penasaran, “boleh tahu rahasianya pak, mengapa sampai saat ini hasil survey selalu mengunggulkan bapak?” dengan santai Jokowi menjawab, “karena saya jelek” semua tertawa, maksudnya gimana pak? “iya karena rakyat sudah bosan dengan yang ganteng-ganteng” katanya lepas.
Saya jadi teringat candaan yang serupa dengan  Jokowi, “mengapa ya sekarang banyak fenomena cowok gendut pacarnya cantik-cantik?” Iya karena cowok yang six pack pacarin cowok-cowok ganteng, hahaha… parah.

Tapi bener lho pak Jokowi ini paling bisa bercanda...

Sejak pertengahan 2011 lalu Jokowi sudah digadang-gadang oleh beberapa pihak untuk maju pada pemilukada DKI Jakarta tahun 2012. Sebagian sumber menyebutkan yang pertama kali mewacanakannya adalah dosen UI Andrinof Caniago, sebagian lagi menyebutkan 7 Jenderal yang meminangnya menyusul kemudian ramai diberitakan media ketika Jusuf Kalla yang menelpon untuk membujuk Jokowi maju pada pemilukada DKI (entah dari sini mulanya strategi JK untuk maju kembali jadi Capres RI di 2014). Uniknya lagi Jokowi luruh hati setelah Prabowo dengan Gerindra yang membujuk PDIP untuk memajukan Jokowi sebagai Gubernur DKI (dan kita tahu sekarang Jokowi jadi rivalnya Prabowo, hehe… hidup ini lucu ya).
Awalnya kita ketahui  Jokowi enggan maju pada pemilukada DKI, beberapa kali beliau menyatakan statement tegas pada media “saya nggak mikir DKI, saya masih cinta Surakarta, warga sini masih membutuhkan saya” Sebagaimana kita ketahui bahwa saat itu Jokowi baru melewati tahun pertama keterpilihannya kembali jadi Walikota Surakarta (Solo). Bujukan, desakan seolah tak merubah pendiriannya, Jokowi tetap bergeming tak mau maju. Lalu bagaimana ceritanya akhirnya Jokowi mau maju pada pemilukada DKI 2012?

Disinilah kepiawaian Jokowi dalam bercanda mulai terlihat. Terang saja Jokowi saat itu keukeuh menolak maju pada pemilukada DKI karena ia hanya ditawari jadi calon Wakil Gubernur (sila googling perihal ini ada di Tempo, Kompas, Viva, Okezone, dll.) mengingat saat itu PDIP sebagai partai yang menaunginya hanya punya 11 kursi dan kurang 5 kursi lagi sehingga butuh dukungan partai lain kalau mau maju sendiri. Setelah Prabowo dan Gerindra melamar PDIP dengan mengajukan Ahok menjadi pendampingya, barulah Jokowi tersenyum, “nah kalo Gubernur saya mau.” Memang pandai bercanda Jokowi ini.
Melengkapi candaan keengganan dirinya maju pada pemilukada DKI, Jokowi fokus mengembangkan kota Solo sedemikianrupa dan membuat terobosan dahsyat yang mencuri perehatian publik Indonesia dengan menggadang gadang mobil esemka yang diklaim sebagai buatan anak-anak SMK Surakarta untuk dijadikan mobil dinasnya dan akan diproduksi masal sebagai wujud nasinalisme produk Indonesia. Pesanan dari banyak Bupati, dan pejabat negeri ini begitu membahana mendukung nasionalisme Jokowi untuk membuat mobil dalam negeri.

Kini publik baru tahu bahwa Jokowi hanya bercanda, setelah ia terpilih menjadi Gubernur DKI, mobil esemka tak tahu rimbanya, konon bengkel yang diproyeksikan jadi pabriknya pun kini telah berubah menjadi tempat angon sapi, pemerintah Surakarta sendiri berlepas tangan atas tuntutan para pemesan, mungkin Jokowi akan berujar “Lah kan sudah tidak lulus emisi mau apalagi? Lagian mobil itu belum 100% buatan Indonesia kok, masih ada made in luarnya” Trus gimana Pak dengan proyek mobil nasionalnya? Ntar saja ya, ini juga saya lagi pesan 1000 Bus Transjakarta dari China. Oh bercanda toh.
Saat kampanye pemilukada DKI 2012 pun Jokowi pernah berorasi dengan meyakinkan bahwa tuduhan ia tak kan menyelesaikan jabatan Gubernur DKI selama 5 tahun jika ia terpilih nanti adalah fitnah, “saya jamin kami akan menyelesaikan amanah sampai 5 tahun” Wealah kini baru tahu kita ternyata Jokowi hanya bercanda.

Kini Jokowi digadang-gadang menjadi calon presiden unggulan yang akan memenangkan pertarungan pemilihan presiden 9 Juli 2014 nanti, tak dinyana dalam debat Capres di Televisi pun Jokowi masih sempet bercanda. Jokowi bercanda perihal penjualan Indosat guna menyelamatkan negara dari krisis tahun 1998, padahal Indosat dijual tahun 2002 saat sedang tidak ada krisis mengancam apapun kata Kwik Kian Gie yang saat itu Menteri Keuangan kabinet Megawati.
Saya membayangkan kalau ada wartawan yang bertanya, “Bapak serius akan membawa Indonesia menjadi negara maju, sejahtera dan bermartabat?” Jokowi pasi akan menjawab tegas, kalian ini masa sudah sejauh ini saya bercanda dan main-main ya seriuslah saya. “kalau ternyata tidak terpilih?”
“Ya rapopo aku jadi Gebernur Jakarta lagi.” Hihihi…Jokowi.

Tidak ada komentar: