Selain terkenal dengan kebiasaan blusukannya Jokowi juga dikenal suka bercanda.
Pernah suatu saat ia ditanya wartawan yang penasaran, “boleh tahu rahasianya
pak, mengapa sampai saat ini hasil survey selalu mengunggulkan bapak?” dengan santai
Jokowi menjawab, “karena saya jelek”
semua tertawa, maksudnya gimana pak? “iya karena rakyat sudah bosan dengan yang
ganteng-ganteng” katanya lepas.
Saya jadi teringat candaan yang serupa dengan Jokowi,
“mengapa ya sekarang banyak fenomena cowok gendut pacarnya cantik-cantik?” Iya
karena cowok yang six pack pacarin cowok-cowok ganteng, hahaha… parah.
Tapi bener lho pak Jokowi
ini paling bisa bercanda...
Sejak pertengahan 2011 lalu Jokowi sudah digadang-gadang oleh beberapa pihak untuk maju pada
pemilukada DKI Jakarta tahun 2012. Sebagian sumber menyebutkan yang pertama
kali mewacanakannya adalah dosen UI Andrinof Caniago, sebagian lagi menyebutkan
7 Jenderal yang meminangnya menyusul kemudian ramai diberitakan media ketika Jusuf
Kalla yang menelpon untuk membujuk Jokowi
maju pada pemilukada DKI (entah dari sini mulanya strategi JK untuk maju
kembali jadi Capres RI di 2014). Uniknya lagi Jokowi luruh hati setelah Prabowo dengan Gerindra yang membujuk
PDIP untuk memajukan Jokowi sebagai
Gubernur DKI (dan kita tahu sekarang Jokowi
jadi rivalnya Prabowo, hehe… hidup ini lucu ya).
Awalnya kita ketahui Jokowi enggan maju pada pemilukada DKI,
beberapa kali beliau menyatakan statement
tegas pada media “saya nggak mikir DKI, saya masih cinta Surakarta, warga sini
masih membutuhkan saya” Sebagaimana kita ketahui bahwa saat itu Jokowi baru melewati tahun pertama
keterpilihannya kembali jadi Walikota Surakarta (Solo). Bujukan, desakan seolah
tak merubah pendiriannya, Jokowi
tetap bergeming tak mau maju. Lalu bagaimana ceritanya akhirnya Jokowi mau maju pada pemilukada DKI
2012?
Disinilah kepiawaian Jokowi
dalam bercanda mulai terlihat. Terang saja Jokowi
saat itu keukeuh menolak maju pada pemilukada DKI karena ia hanya ditawari jadi
calon Wakil Gubernur (sila googling perihal ini ada di Tempo, Kompas, Viva,
Okezone, dll.) mengingat saat itu PDIP sebagai partai yang menaunginya hanya
punya 11 kursi dan kurang 5 kursi lagi sehingga butuh dukungan partai lain
kalau mau maju sendiri. Setelah Prabowo dan Gerindra melamar PDIP dengan mengajukan
Ahok menjadi pendampingya, barulah Jokowi
tersenyum, “nah kalo Gubernur saya mau.” Memang pandai bercanda Jokowi ini.
Melengkapi candaan keengganan dirinya maju pada pemilukada
DKI, Jokowi fokus mengembangkan kota
Solo sedemikianrupa dan membuat terobosan dahsyat yang mencuri perehatian publik
Indonesia dengan menggadang gadang mobil esemka yang diklaim sebagai buatan
anak-anak SMK Surakarta untuk dijadikan mobil dinasnya dan akan diproduksi
masal sebagai wujud nasinalisme produk Indonesia. Pesanan dari banyak Bupati,
dan pejabat negeri ini begitu membahana mendukung nasionalisme Jokowi untuk membuat mobil dalam negeri.
Kini publik baru tahu bahwa Jokowi hanya bercanda, setelah ia terpilih menjadi Gubernur DKI,
mobil esemka tak tahu rimbanya, konon bengkel yang diproyeksikan jadi pabriknya
pun kini telah berubah menjadi tempat angon sapi, pemerintah Surakarta sendiri
berlepas tangan atas tuntutan para pemesan, mungkin Jokowi akan berujar “Lah kan sudah tidak lulus emisi mau apalagi?
Lagian mobil itu belum 100% buatan Indonesia kok, masih ada made in luarnya”
Trus gimana Pak dengan proyek mobil nasionalnya? Ntar saja ya, ini juga saya
lagi pesan 1000 Bus Transjakarta dari China. Oh bercanda toh.
Saat kampanye pemilukada DKI 2012 pun Jokowi pernah berorasi dengan meyakinkan bahwa tuduhan ia tak kan
menyelesaikan jabatan Gubernur DKI selama 5 tahun jika ia terpilih nanti adalah
fitnah, “saya jamin kami akan menyelesaikan amanah sampai 5 tahun” Wealah kini
baru tahu kita ternyata Jokowi hanya
bercanda.
Kini Jokowi
digadang-gadang menjadi calon presiden unggulan yang akan memenangkan
pertarungan pemilihan presiden 9 Juli 2014 nanti, tak dinyana dalam debat
Capres di Televisi pun Jokowi masih
sempet bercanda. Jokowi bercanda
perihal penjualan Indosat guna menyelamatkan negara dari krisis tahun 1998,
padahal Indosat dijual tahun 2002 saat sedang tidak ada krisis mengancam apapun
kata Kwik Kian Gie yang saat itu Menteri Keuangan kabinet Megawati.
Saya membayangkan kalau ada wartawan yang bertanya, “Bapak
serius akan membawa Indonesia menjadi negara maju, sejahtera dan bermartabat?” Jokowi pasi akan menjawab tegas, kalian
ini masa sudah sejauh ini saya bercanda dan main-main ya seriuslah saya. “kalau
ternyata tidak terpilih?”
“Ya rapopo aku jadi Gebernur Jakarta lagi.” Hihihi…Jokowi.