Jakarta – Ada saja serangan dilempar kedua kubu
jelang Pilpres 2014. Tim sukses Prabowo-Hatta, Fahri Hamzah, berkicau
tentang potensi Jusuf Kalla mendominasi Jokowi jika menang Pilpres
mendatang.
“Apa kesan kita tentang JK? Memori tentang dominasi JK atas SBY tentu
takkan kita lupa,” kata Fahri lewat twitter @fahrihamzah hastag
#JKDominasiJKW, Senin (30/6/2014).
Fahri mengungkit periode 2004-2009 adalah periode awal SBY memimpin.
Kala itu JK dipilih untuk memecah Golkar yang saat itu mencalonkan
Wiranto yang memenangkan konvensi dan Wiranto memilih Gus Sholah sebagai
wakil.
“Megawati memilih Hasyim Muzadi (mungkin ini yang membuat suara NU
terpecah). Dan Wiranto kalah. SBY-JK menang dan memimpin kita selama
lima tahun. 2004-2009 periode menegangkan. Menegangkan karena SBY adalah
Presiden pertama yang dipilih langsung dan JK adalah wakilnya,” kata
Fahri.
Bagi Fahri, ini periode Presidensial yang menarik. Seorang Presiden
memulai kekuasaannya yang berasal dari rakyat. “Tapi saya tahu betapa
tidak mudah…mengelola kekuasaan besar…span of control yang besar,”
katanya.
Fahri menilai wakil presiden dalam tradisi presidensialisme yang baru
ini nampak sejak awal salah posisi. JK dinilainya memposisikan diri
sebagai presiden kedua, yang sejak awal sangat menonjol.
“Jika ditelusuri hidupnya, tentu dominasi JK dapat dipahami. Karena
usianya yang lebih tua. Lihat bicara JK lebih cepat. Jokowi pasti sudah
kalah,” kata Fahri.
Fahri membanding JK dengan Hatta yang menurutnya tak punya bakat
dominan. Saat Hatta bicara konsep bagi presiden, menurut Fahri, Hatta
hanya memposisikan sebagai cawapres.
“Hatta adalah pendamping yang tepat untuk Prabowo yang tegas dan decisive,” kata Fahri.
“Bukti JK mendominasi Jokowi mulai nampak pada cara bicara JK. Dia
akan menelikung. Jokowi akan ditinggal. JK lebih mandiri pikirannya dari
Joko. Ini bahayanya,” imbuh Fahri.
Fahri menyindir, kalau JK mendampingi Jokowi tentu dominasinya akan
semakin jelas. “Tahun 2004 JK jadi Wapres. Tahun 2009 JK mencalonkan
diri jadi capres. Siap untuk dominan. Bayangkan setelah menjadi Wapres
2004-2009 JK ingin jadi Presiden lalu gagal. Nah sekarang jadi cawapres.
Tentu JK tidak siap sekedar menjadi Wapres. Itu mustahil,” kata Fahri.
“Maka JK mendominasi Jokowi pasti terjadi mengingat motif awal dari
JK sendiri. Apalagi Jokowi lemah. Seandainya JK menjadi wakil Presiden
bagi Prabowo, tentu beda. Sebab ada ketegasan,” simpulnya.
Sumber: http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/06/30/101733/2622865/1562/2/fahri-hamzah-jk-pasti-dominasi-jokowi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar